Peningkatan Kompetensi Guru Daerah Tertinggal

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU
DAERAH TERTINGGAL MELALUI PRESTASI SISWA
DI KABUPATEN LEBONG PROVINSI BENGKULU


KARYA TULIS ILMIAH


Dibuat Sebagai Persyaratan Mengikuti Lomba
Simposium Guru Nasional Tahun 2015



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Provinsi Bengkulu, merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Sumatera. Menilik sejarah Provinsi Bengkulu dari zaman penjajahan sampai sekarang dan walaupun terletak di kawasan Indonesia bagian barat namun Provinsi Bengkulu merupakan daerah yang masih tertinggal bila dibandingkan dengan provinsi lainnya yang berada di kawasan yang sama, kalau lah boleh di ibaratkan Provinsi Bengkulu tak ubahnya bernasib sama dengan provinsi lainnya yang berada di kawasan Indonesia bagian timur.
Kabupaten Lebong merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Bengkulu, Kabupaten Lebong merupakan salah satu kabupaten yang lahir dari pemekaran Kabupaten Rejang Lebong berdasarkan UU No.39 Tahun 2003 Kabupaten Lebong beribukota di Muara Aman, terletak di posisi 105o-108o Bujur Timur dan 02o,65’- 03o,60’ Lintang Selatan di sepanjang Bukit Barisan dan di klasifikasikan sebagai daerah bukit range pada ketinggian 500-1000 m dari permukaan laut.
Secara administratif  Kabupaten Lebong terdiri dari 13 kecamatan, 11 kelurahan dan 100 desa. Luas wilayah 192.424.00 Ha. Dari total luas tersebut 134.834.55 Ha merupakan kawasan konservasi, Taman Kerinci-Sebelat (TNKS) seluas 11.035.00 Ha, Hutan lindung seluas: 20.777.40 H, dan Cagar Alam seluas: 3.022.15 Ha.
Dari zaman penjajahan Belanda sampai sekarang, Kabupaten Lebong sudah diketahui memiliki sumber daya alam yang melimpah, seperti Emas (sebagaimana yang di ketahui Emas yang berada di Puncak Tugu Monas, dominan berasal dari sumbangan Kabupaten Lebong), Panas Bumi, batu bara, air terjun yang banyak, objek wisata yang masih asli, bahkan hutan Kabupaten Lebong pun ikut menyumbang oksigen untuk paru-paru dunia.
Tetapi sangat di sayangkan sumber daya alam yang melimpah tidak di imbangi dengan sumber daya manusia yang memadai. Hal ini tercermin dari kesadaran masyarakatnya sendiri yang kurang mempedulikan pendidikan anak-anaknya,hal ini diperburuk dengan tenaga pendidik yang kurang memadai, yakni tenaga guru yang  kompetensinya masih kurang dari standar. Sehingga sampai saat ini, Kabupaten Lebong masih sulit berkembang, di bandingkan dengan kabupaten lainnya yang berada di Provinsi Bengkulu.
Guru adalah pendidik profesional dan tugas utamanya adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada usia dini jalur pendidikan normal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Sebagai seorang guru, penulis menyadari tahun 2013 sudah berlalu, kurikulum 2013 sudah diujicobakan tahun 2013 yang lalu di daerah tertentu dan sekolah tertentu, bahkan ditahun 2015 ini kurikulum 2013 sudah dilakukan penyempurnaan, dan mungkin akan siap diterapkan di seluruh Indonesia pada tahun 2016 ini.
Untuk itu sebagai seorang guru yang antinya akan menjadi ujung ombak dalam pelaksanaan kurikulum 2013, seharusnya tidak perlu kuatir atau takut terhadap perubahan kurikulum , melainkan sudah seharusnya menyambut baik, mendukung dan menyiapkan diri untuk melaksanakan kurikulum 2013, karena perubahan kurikulum sudah biasa terjadi dan tidak harus menyalahkan pemerintah akan hal yang terjadi ini, karena zaman lah yang menuntut adanya perubahan agar mendapatkan input, proses, dan hasil peserta didik yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Tetapi realita yang terjadi di daerah tertinggal, para guru masih banyak yang belum siap untuk melaksanakan kurikulum 2013, dan yang lebih menyedihkan guru tersebut kebanyakan alasan malas unutk meningkatkan kompetensi diri supaya bisa beradaptasi dan menyesuaikan diri agar tuntutan Standar kompetensi lulusan siswa yang terdapat dalam kurikulum 2013 bisa tercapai.
Untuk mencapai standar kompetensi lulusan siswa yang baik, sekurang-kurangnya siswa-siswa tersebut mampu berprestasi akademik maupun non akdemik baik ditingkat sekolah, kabupaten, provinsi, maupun nasional.
Karena capainya prestasi siswa, pasti melibatkan guru di dalam prosesnya baik langsung, maupun tidak langsung. Disadari atau tidak oleh seorang guru tersebut dalam suatu pembimbingan di dalam menjalankan tugas tambahannya, maka penulis tertarik untuk membuat makalah yang berjudul “Peningkatan Kompeteni Guru Daerah Tertinggal melalui Prestasi Siswa di Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu”

B.       Rumusan Masalah
Bagaimana cara meiningkatkan kompetensi guru daerah tertinggal melalui prestasi siswa di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu ?

C.      Tujuan
Mengetahui cara meningkatkan kompetensi guru di daerah tertinggal.

D.      Manfaat 
Memberi informasi serta masukan kepada rekan-rekan sesama guru terutama didaerah tertinggal dan instansi terkait tentang cara meningkatkan kompetensi guru di daerah tertinggal.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Argumentasi Pemecahan Masalah
Kompetensi guru merupkan kemampuan seseorang guru dalam melaksanakan kewajiban secara bertanggung jawab dan layak. Menurut pasal 28 ayat 3 peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan secara  tegas menyatakan bahwa ada 4 kompetensi yang harus di miliki guru sebagai agen pembelajaran, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan komptensi sosial.
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelolah pembelajaran peserta didik, yang terdiri dari : menguasai karakteristik peserta didik, menguasasi teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, pengembangan kurikulum, kegiatan pembelajaran yang mendidik, pengembangan potensi peserta didik, komunikasi dengan peserta didik, penilaian dan evaluasi.
Kompetensi kepribadian guru merupakan faktor penting bagi keberhasilan belajar anak didik, kompetensi kepribadian mencakup: bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional, menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan, etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru.
Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam yaitu mencakup : penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu, mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif.
Kompetensi sosial adalah kemampuan yang diperlukan oleh seseorang guru agar berhasil dalam berhubungan dan berinteraksi dengan lingkungannya, dalam kompetensi sosial ini mencakup : Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif, komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik, dan masyarakat.
Selain menjalankan tugas utamanya yaitu melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas guru juga mendapatkan tugas tambahan dari sekolah yaitu salah satunya membimbing siswa untuk bisa mengikuti kegiatan perlombaan rutin yang di laksanakan oleh pihak diknaspora maupun instansi lainnya, baik melalui surat undangan langsung maupun melalui informasi di media sosial. Di dalam proses pembimbingan ini lah nantinya di harapkan dapat menciptakan prestasi siswa, terutama di daerah tertinggal.
Prestasi siswa adalah hasil pencapaian yang maksimal menurut kemampuan siswa pada sesuatu yang dipelajari, dikerjakan, dimengerti dan diterapkan. Prestasi siswa meliputi prestasi akademik dan non akademik. Prestasi siswa tidak mungkin lahir tanpa proses campur tangan guru yang berkompeten di dalam proses pencapain keberhasilan tersebut.
Memang untuk menumbuhkan kesadaran sendiri terhadap seorang guru dalam upaya meningkatkan kompetensi diri sangatlah susah, apalagi jika guru tersebut harus berkorban mengeluarkan biaya untuk itu, sangatlah jarang di negeri ini.
Berdasarkan pengalaman penulis sendiri selama ini, penulis menyarankan salah satu cara meningkatkan kompetensi guru di daerah tertinggal tanpa guru tersebut merasa terpaksa adalah salah satunta lewat pemberian tugas tambahan dalam membimbing siswa untuk mengikuti suatu lomba, terutama lomba yang berhubungan  dengan akademik.
Hal tersebut dapat diperjelas dengan contoh sederhana sebagai berikut; dinas pendidikan nasional kabupaten, biasanya melaksanakan agenda tahunannya yaitu mengadakan seleksi olimpiade sains nasional tingkat SMA se-Kabupaten, yang akan menyeleksi siswa-siswi terbaik dari setiap SMA yang ada di kabupaten tersebut untuk mewakili kabupaten yang bersangkutan pada lomba tingkat provinsi.
Dalam hal ini tentu saja, pihak diknas kabupaten mengirimkan surat ke sekolah-sekolah mengenai pelaksanaan kegiatan tersebut. Pihak sekolah tentu saja akan menindak lanjutinya dengan menunjuk guru tertentu untuk membimbing siswa supaya dapat mengikuti lomba tersebut. Ketika seorang guru sudah di beri tugas tambahan membimbing siswa, secara tidak sadar guru tersebut juga berusaha lebih menguasai materi ajar yang akan di berikan kepada siswa bimbingannya, misalkan dengan membaca buku terbaru atau mencari informasi di internet. Dengan demikian tanpa di sadari guru tersebut sudah meningkatkan kompetensi  profesionalnya.
Kemudian dalam proses bimbingan, guru di dalam menyampaikan materi ajarnya, guru juga mencoba mencari tahu bagaimana cara menyampaikan materi yang bisa dengan mudah dan cepat dapat di mengerti oleh siswa, dengan cara mengenal karakteristik siswa,  lebih mengenal teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. Hal ini secara tidak langsung membuat guru tersubut berupaya meningkatkan kompetensi pedagogiknya.
Peningkatan kompetensi sosial juga terlihat dari seringnya terjalin komunikasi antara guru pembimbing dengan guru lainnya, guru pembimbing dengan kepala sekolah, guru pembimbing dengan siswa yang di bimbing, guru pembimbing dengan orang tua siswa dalam mencari solusi yang terbaik dalam upaya terwujudnya prestasi siswa yang di bimbingnya.
Dan tentu saja selama proses bimbingan akan  terjalin komunikasi yang baik dan rutin dengan anak. Karena guru akan merasa malu kalau kelihatan malas dan berusaha melakukan yang terbaik supaya anak tersebut bisa meraih prestasi pada kegiatan lomba yang akan di ikutinya. Akan timbul di dalam diri seorang guru, bahwa Ia juga akan bangga, ikut mendapat nama baik dan bisa mendapat keuntungan dari siswa yang di bimbingnya bila meraih prestasi, seperti piagam pembimbing dan piagam anak yang meraih prestasi bisa di pakai dalam proses perhitungan angka kredit guru untuk kenaikan pangkat, dll. Dengan demikian guru tersebut lebih termotivasi lagi untuk membimbing siswanya. Misalkan dengan cara ; guru pembimbing memotivasi siswa yang di bimbingnya secara terus menerus, dan juga berusaha memberi teladan dengan menunjukkan rasa tanggung jawab yang tinggi, tetap menjalankan ibadah sholat selama proses bimbingan, disiplin waktu dalam memberi materi ajar. Tentu saja secara secara tidak langsung guru tersebut sudah meningkatkat kompetensi kepribadiannya.

.



B.     Hasil dan Dampak yang dicapai
Hasil dan dampak yang ingin di capai adalah :
1.      Meningkatkan kompetensi guru di daerah tertinggal, tanpa guru tersebut merasa terpaksa.
2.      Lambat namun pasti nantinya akan melahirkan prestasi siswa di daerah tertinggal.
3.      Menciptakan generasi penerus yang memiliki SDM berkompeten dan berdaya saing guna mengolah SDA yang ada di daerahnya masing-masing sehingga tercipta pembangunan yang merata, di segala bidang.

C.    Kendala yang di hadapi
Adapun kendala yang dihadapi adalah :
1.      Pola pikir masyarakat daerah sekitar, yang masih menganggap menempuh pendidikan di bangku sekolah itu tidaklah terlalu penting.
2.      Pengawasan dari pihak diknas yang kurang terhadap guru-guru yang malas, malas datang ke sekolah, malas mengajar di dalam kelas. Dan di tambah tidak adanya sanksi yang jelas dan tegas dari instansi yang terkait terhadap guru yang seperti ini, mengakibatkan penyakit malas mengajar mewabah di kalangan guru secara masiv.
3.      Tidak adanya penghargaan sama sekali dari pemerintah daerah terhadap prestasi siswa dan guru.
4.      Sangat kurangnya kegiatan berupa lomba-lomba yang berkaitan dengan akademik baik untuk siswa maupun untuk guru, kalaupun ada pasti lomba yang berkaitan atau berhubungan dengan agenda tahunan yang dilakukan oleh pemerintah provinsi saja. Terkadang dengan alasan tidak adanya dana, utusan siswa untuk lomba yang mewakili kabupaten  tidak di lakukan seleksi, melainkan penunjukkan langsung kepada sekolah tertentu saja. Sehingga mematikan hak yang sama yang di miliki oleh siswa dari sekolah lain.
5.      Diknas kabupaten tidak pernah mengadakan pelatihan atau workshop untuk meningkatkan kompetensi guru, dengan alasan tidak ada dana yang tersedia.
6.      Guru yang kurang memahami profesi guru, guru sekarang bukan hanya guru yang mampu mentrasfer ilmunya dengan baik, tetapi juga mampu digugu dan tiru untuk memberi tauladan kepada anak diidknya.
7.      Guru malas membaca, bukan hanya di sekolah, di rumahpun guru malas membaca. Guru harus melawan kebiasaan malas malas membaca, karena dari membaca itulah akan terbuka wawasan luas dari para guru.
8.      Guru malas menulis, masalah yang timbul pada saat pembelajaran berlangsung sering sekali guru mengatasinya atau mengadakan perbaikan-perbaikan dengan cara sendiri. Namun, oleh karena tidak biasa menulis, maka apa yang sudah di perbuat guru tersebut hanya tinggal kenangan dan tidak diketahui oleh teman sejawat atau orang yang membutuhkan pemecahan masalah seperti yang dialami oleh guru tersebut.
9.      Guru kurang sensitif terhadap waktu, bagi guru yang kurang memanfaatkan waktunya dengan baik, maka tidak akan banyak prestasi yang di raih dalam hidupnya.
10.  Guru terjebak dalam rutinitas kerja, rutinitas kerja tanpa sadar membuat guru terpola menjadi guru pasif bukan aktif. Hari-harinya hanya di isi untuk mengajar saja. Dia tidak mendidik dengan hati. Waktunya di sekolah hanya sebatas tugas rutin mengajar yang tidak punya nilai apa-apa. Guru hanya melakukan transfer of knowledge. Tidak mau tahu dengan kondisi siswa. Dia menganggap pekerjaan dia adalah karirnya, karena itu dia berusaha keras agar yang dilakukan bagus di mata pimpinannya atau kepala sekolah. Tak ada upaya untuk keluar dari rutinitas kerjanya yang sudah membosankan.
11.  Guru kurang kreatif dan inovatif, guru yang kreatif adalah guru yang tidak pernah puas dengan apa yang dia lakukan. Selalu ada inovasi baru yang di ciptakan dalam proses pembelajarannya. Dia selalu belajar sesuatu yang baru, dan merasa tertarik untuk membenahi cara mengajarnya.
12.  Guru malas meneliti, penelitian di selenggarakan untuk memperbaiki hal-hal yang telah dilakukan agar menjadi lebih baik atau menciptakan sesuatu yang baru. Guru yang terbiasa meneliti, akan segera memperbaiki kinerjanya yang tidak baik.

D.    Faktor Pendukung
1.      Sebagaimana yang kita ketahui seiring perkembangan zaman dan teknologi, kita dapat memanfaatkan internet secara singkat, cepat, bisa dimanapun dan kpanpun dengan menggunakan komputer, warnet, laptop, tablet, maupun handphone. Dengan kata lain tinggal tergantung niat dan usaha kita untuk mencari segala sesuatu megenai materi ajar dan mengenai peningkatan kompetensi guru terutama menghadapi kurikulum 2013 guna menciptakan prestasi siswa.
2.      Tersedianya banyak model atau metode pembelajaran yang dapat di terapkan dalam membimbing siswa untuk meraih prestasi.
3.      Sudah banyaknya buku-buku bantuan dari pemerintah pusat di perpustakaan sekolah guna menunjang guru dan siswa untuk meningkatkan kompetensinya.
4.      Pemerintah pusat, melalui departemen pendidikan nasional dasar dan menengah yang lagi gencar-gencarnya memperbaiki kinerja guru-guru di seluruh Indonesia.

E.     Alternatif Pengembangan
Alternatif pengembangan lainnya adalah dengan memperbaiki kinerja pengawas di diknas kabupaten, memberi sanksi yang jelas dan tegas terhadap guru yang malas, memberi penghargaan yang layak umtuk guru berprestasi di kabupaten, mengadakan lomba-lomba akademik untuk menciptakan prestasi siswa dan guru di tingkat kabupaten, melakukan pelatihan atau workshop untuk meningkatkan kompetensi guru di tingkat kabupaten.



BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI OPERASIONAL

A.    Kesimpulan
Peningkatan kompetensi guru daerah tertinggal bisa dilakukan melalui pemberian tugas tambahan kepada guru tertentu untuk membimbing siswa dalam mengikuti suatu perlombaan hingga menciptakan prestasi siswa, dimana dalam proses pembimbingan tersebut tanpa di sadari dan tanpa merasa terpaksa guru tersebut ikut meningkatkan kompetensi dirinya sebagai guru.

B.     Rekomendasi Operasional
1.      Pemerintah pusat, melalui pemerintah daerah menyiapkan dana yang memadai untuk pengadaan kegiatan pelatihan dan workshop yang bertujuan meningkatkan komptensi guru di kabupaten, karena lebih dekat wilayah jangkauan tempat tinggal guru yang bersangkutan. Bukan di laksanakan di tingkat provinsi.
2.      Pemerintah daerah lebih baik lagi melakukan pengawasan terhadap guru. Dan bertindak jelas, tegas dan konsisten dalam memberikan sanksi terhadap guru-guru yang malas.
3.      Pemerintah daerah lebih menghargai lagi terhadap prestasi yang telah di capai baik oleh siswa maupun oleh guru di daerah.
4.      Pemerintah daerah, lebih banyak mengadakan kegiatan lomba-lomba yang berhubungan dengan akademik
5.      Pemerintah pusat melalui pemerintah daerah bekerja sama untuk lebih kreatif dan inovatif lagi untuk memotivasi guru untuk tidak malas mengajar, rajin membaca, menulis, melakukan penelitian, dan mengatur waktu kerjanya, supaya banyak melahirkan guru yang berprestasi dan bermartabat.



DAFTAR PUSTAKA

Husanah & Yanur Setyaningrum. 2013. Desain Pembelajaran Berbasis      
       Pencapaian Kompetensi Panduan Merancang Pembelajaran Untuk
       Mendukung Implementasi Kurikulum 2013
. Malang: Prestasi Pusaka.
Imas Urinasih  Berlin Sani. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep Dan
       Penerapannya
. Surabaya: Kata Pena.
Moh. Uzer Usman. 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung. PT. Remaja
       Rosdakarya.
Nizam Alam hamdani dan dodi hermana.  2008. Classroom Action Research Teknis
       Penulisan dan Contoh Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK
). ________:
       PT. Rahayasa
Sutirman. 2013. Media Dan Model-Model Pembelajaran Inovatif.
       Yogyakarta:Graha Pena.

Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik
       dan Tenaga Kependidikan. 2010.
Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja
       Guru (Pk Guru)
.

Comments

Popular posts from this blog

download PPT materi Usaha dan Energi